2:55 PM
Beredar Video Beberapa Emak-emak di Medan Ngamuk dan Tutup Tempat Perjudian
71361-tangkapan-layar-akun-facebook-nande-gin.jpg

Beredar Video Beberapa Emak-emak di Medan Ngamuk dan Tutup Tempat Perjudian - Sampai saat ini judi masih dianggap sebagai salah satu penyakit dalam masyarakat. Para pelaku judi pun masih dianggap sebagai sampah masyarakat. Bahkan agama juga mengharamkan kegiatan berjudi ini.

Betapa tidak, judi memang selalu membawa efek yang sangat buruk bagi pelakunya. Selain bisa membuat orang menjadi malas bekerja, judi juga membuat orang memiliki banyak hutang. Bahkan beberapa orang bisa melakukan tindakan kriminal.

Orang yang mengalami kekalahan akan terus berusahaberjudi. Tujuannya adalah merebut kembali uang yang sudah kalah tersebut. Dan bila perlu bisa menang lagi sebanyak-banyaknya. Tak peduli berapa banyak uang yang harus dikeluarkan.

Dan cara untuk menang menurutnya adalah terus menerus berjudi. Dan untuk terus berjudi, pelaku akan terus mencari cara mendapatkan uang dengan cara berhutang. Selain berhutang, beberapa pelaku judi bahkan nekat mencuri dan melakukan tindakan kriminal lainnya.

Di Indonesia, kegiatan perjudian merupakan sebuah tindakan ilegal. Makanya pemerintah melarang segala bentuk perjudian baik judi darat maupun judi online. Sebagai info saja, judi yang paling banyak digemari di Indinesia adalah judi togel dan poker online.

Aparat kepolisian seringkali melakukan penggerebekan dan penangkapan terhadap pelaku perjudian. Meski demikian, para pelaku perjudian tidak pernah jera. Istilah mati satu tumbuh seribu, begitulah kira-kira mereka. Masyarakat juga sudah muak dengan tindakan perjudian ini.

Alih-alih melaporkan hal ini kepada pihak terkait, warga mayarakat melakukan aksi penggerebekan beramai-ramai. Mereka secara membabi buta menyerang . Seperti yang terjadi di Medan baru-baru ini. Alih-alih melaporkan kegiatan ini ke kepolisian, masyarakat yang terdiri dari ibu-ibu akhirnya melakukan tindakan penggerebekan sendiri.

Emak-emak di Medan Menggerebek Sebuah Tempat Perjudian

Sebuah video yang menggambarkan beberapa emak-emak yang mengamuk dan menggerebek tempat perjudian beredar di media sosial, Facebook. Adalah akun Facebook Nande Ginting yang mengunggah video tersebut pada Sabtu 26/9/2020. Video tersebut berdurasi 23 detik.

Dalam vidoe itu nampak sejumlah perempuan memukuli meja judi menggunakan palu dan benda keras lainnya. Aksi penggerebekan tempat judi yang dilakukan oleh ibu-ibu tersebut terjadi di Jalan Marelan, Kota Medan.

Penggerebekan tersebut dipicu ketidaknyamanan masyarakat sekitar. Masyarakat yang sudah geram terhadap tempat judi tersebut akhirnya melakukan tindakan itu secara mandiri. Terlihat pada video itu, emak-emak beradu mulut dengan pria pemilik rumah perjudian.

Pemilik rumah itu merasa tidak terima tempatnya diusik. Terlihat seorang pria yang mengenakan jaket kulit berwarna cokelat sedang menghalang-halangi aksi emak-emak itu. Hal itulah yang mengakibatkan adu mulut diantara mereka.

Menurut informasi yang dihimpun suaraindonesia.co.id, emak-emak ini nekat melakukan aksi tersebut tanpa adanya bekerjasama dengan pihak kepolisian terlebih dahulu. Mereka langsung turun tangan tanpa basa-basi. Mereka nekat melakukan ini karena sudah geram dengan semakin maraknya tempat perjudian dimana-mana.

Tanggapan Tentang Tindakan Penggerebekan Ini

Aksi emak-emak dalam video yang viral itu rupanya mendapat tanggapan dari beberapa pihak. Berbagai komentar juga bermunculan menanggapi video itu. Ketua Komisi A, Abdul Rahim, yang juga adalah Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS mengatakan bahwa seharusnya penggerebekan judi ini tugas dan tanggung jawab pihak kepolisian.

Dia menyatakan seharusnya yang melakukan tugas penutupan tempat judi adalah pemerintah daerah setempat. Selain pemerintah daerah setempat, pihak lain yang berwenang melakukan tindakan itu seharusnya pihak dan kepolisian.

Lantaran aksi emak-emak dalam video tersebut, Abdul Rahim meminta hal tersebut menjadi pelajaran bagi pemerintah daerah dan kepolisian. "Turunnya emak-emak langsung ke lokasi-lokasi judi menjadi pelajaran bagi pihak pemerintah daerah dan kepolisian," katanya seperti dilansir Suaraindonesia.co.id-jaringan Suara.com.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sudah saatnya aparat pemerintah dan keamanan untuk mendata lokasi serta bentuk atau jenis perjudian di wilayah kerja masing-masing. Kemudian diberi peringatan keras kepada pengelola dan orang-orang yang ikut serta dalam perjudian tersebut.

Abdul mengkhawatirkan kalau hal ini tidak diambil alih oleh kepolisisan, bisa jadi seluruh masyarakat yang resah terhadap persoalan judi ini akan bertindak yang lebih parah. “Bukan hanya emak-emak saja, masyarakat banyak akan turun secara masif melakukan tindakan penggerebekan ini . Aparat pemerintah atau aparat keamanan harus segera bertindak tegas.” tegas Abdul Rahim.

Apapun alasannya, tindakan penggerebekan terhadap perjudian ini seharusnya dilakukan oleh pihak kepolisisan. Bukan masyarakat umum. Menurutnya ini adalah tugas dan tanggung jawab aparat kepolisian. "Tak ada tawar menawar. Menutup semua tempat perjudian di daaerah ini adalah tugas dan tanggung jawab kepolisisan. Titik." katanya. Perjudian memang sangat meresahkan.

Sebab perjudian membawa begitu banyak akibat buruk dalam mayarakat. Semoga artikel ini bisa memberi pelajaran bagi kita semua.
Views: 229 | Added by: timseogaruda | Rating: 0.0/0
Total comments: 0